Sabtu, 08 Maret 2008

Hero

Ada seseorang yang memberi comment di blognya boelz (rupanya ada juga yang ngunjungin) ga tau siapa, tapi pake nickame Ui. Dia bilang kalo dibandingin di Palestina sana, maka di heroisme di negeri ini tidak ada apa apanya ,itu juga kalau ada. Sebenarnya dia ndak bilang seperti itu tapi begitulah yang aku tangkap. Tapi biar lebih jelas aku kutip aja ya, dia bilang gini:

memang ga gampang untuk memegang teguh nilai2 luhur ini. tapi kisah2 para khalifah untuk mempertahankan nilai2 luhur ini perlu kita jadikan obsesi. walau pedang musuh udah nempel di urat leher, tapi kata2 "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad adalah utusanNya" tetap dipegang teguh, bahkan pada saat darah udah ngalir dari urat lehernya tadi, dan kata2 itu terus menggetarkan hatinya sampai roh telah sepenuhnya tercabut dari fisiknya. coba kita bandingkan dengan keadaan kita sekarang, tentulah tidak sampai se-heroik itu kan? (di Indonesia ya, bukan di Palestina, "teruslah berjuang saudaraku, semoga Allah selalu bersamamu, doa kami selalu menyertaimu")”.

Well, buat aku itu penghinaan besar buat bangsa ini. Kalian mungkin pernah menonton film dokumenter ”Suster Apung” yang bercerita tentang pengorbanan seorang perawat (ah sori, detailnya aku lupa), atau seorang dedikasi seorang guru di pedalaman papua sana yang kadang harus menerima ancaman pembunuhan dari orang tua yang anaknya terpaksa tinggal kelas, atau mungkin kalian sudah membaca buku Laskar Pelangi dan menjadi saksi bagaimana si jenius Lintang harus menanggalkan semua mimpinya demi menghidupi ke 12 anggota keluarganya. Itu pastinya baru contoh kecil sosok hero di Negeri ini, negeri yang sering dipandang rendah oleh para penghuninya. Ah, jika dibandingkan pelaku bom jihad di Palestina sana, apa yang mereka lakukan tidak kalah heroik.

Kalian boleh tidak setuju, atau bahkan marah sama pendapatku ini, itu terserah kalian. Tapi ini pendapatku. Dalam setiap pengorbanan tulus, aku yakin ada Tuhan dibalik itu, ada harapan meraih surgaNya. Ada yang mengorbankan hidupnya demi mencapai surga itu. Tapi ada juga yang mengorbankan kehidupannya demi memberi hidup dan kehidupan bagi orang lain untuk mencapai surga. Adakah bedanya? Besar sekali!.

Saat kita mengorbankan hidup demi surga, maka besar kemungkinan yang masuk surga adalah kita sendiri dan mungkin mereka yang (mungkin tak bersalah) mati terkena bom jihad. Tapi saat kita berkorban demi memberi kehidupan bagi orang lain, sangat besar kemungkinan yang masuk surga adalah kita dan mereka. Sekali lagi ini pendapat pribadiku.

Sungguh tidak ada niatku untuk mengecilkan pengorbanan rakyat Palestina, tapi mengecilkan arti bangsa sendiri rasanya juga tidak benar. Negeri ini begitu indah, Allah telah menempatkan jumlah terbesar pengikutnya disini, maka seharusnya tidak sulit untuk mencintainya. Negeri ini sudah sangat tersiksa oleh kepalsuan, jangan tarik cinta kita darinya, itu hanya akan membuat dia semakin tersiksa. So katakan

”Aku Mencintaimu Indonesia-ku”

Hiduplah Indonesia Raya .....!!!!

Better World Is Our Call, So Be On It

Rabu, 13 Februari 2008

Freedom Writers


Aku baru aja nonton film which I rate “Highly Recommended”. Judulnya Freedom Writers yang bintangnya Hilary swank. Isinya tentang kisah nyata (mudah mudahan memang demikian) seorang guru baru yang harus menangani kelas anak bandel sebagai tugas pertamanya. Dan yang kumaksud bandel disini bukan anak anak yang suka ngebolos, ngerokok atau yang biasa kita liat di sekolah sekolah di Indonesia. Mereka yang adalah anak anak yang terlibat perang gangster di daerah Long Beach California sana yang tiap hari keluar rumah dan mengetahui bahwa itu mungkin adalah perjalanan terakhir mereka. Sisa film itu silakan nonton sendiri, dan aku bisa menjamin kalian tidak akan pernah menyesali 2 jam hidup yang sudah kalian habiskan untuk menonton film itu.

Kasus yang kurang lebih sama pernah dialami oleh ibu ku. Datang dari kota kecil Pekanbaru ke kantor pusat di Soekarno Hatta, di tempatkan di divisi yang tidak begitu populer dan harus hidup nge kos dan sendirian (bayangkan, berumur late 40’s dan masi nge kos). Dan yang paling berat adalah penerimaan yang tidak begitu baik oleh rekan rekan kerja barunya, bahkan ada beberapa yang terang terangan menyatakan tidak akan mendukung ibuku. Itu sekitar 5 tahun lalu.

Setelah 5 tahun, divisi yang dipimpin ibuku sekarang merupakan divisi yang diperhitungkan oleh Mentri sekalipun, perlakuan kolega kerjanya pun sudah sama sekali berbeda, ada rasa hormat yang luar biasa (setidaknya begitu yang kulihat).

Aku melihat ada kesamaan yang dialami oleh ibuku dan Erin Gruwell di film Freedom Writers. Sama sama wanita, punya harapan besar, ditempatkan di lingkungan yang tidak begitu populer, tidak diterima dan sukses membuat perubahan besar. Dan kesamaan terbesar yang aku lihat adalah cara memperlakukan orang orang yang menolak mereka. Dan cara itu adalah RESPECT. Agak sulit buat aku menggambarkan apa yang kumaksud dengan respect disini, tapi saat kalian menonton filmnya aku yakin kalian akan mengerti.

Pokoknya kalian harus nonton film ini, mungkin kalian akan menyadari betapa indahnya kehidupan yang sedang kalian jalani, dan itulah saatnya kita mulai bersyukur.

Semoga Allah membahagiakan kita semua.

sumber gambar : allposters.com

Rabu, 06 Februari 2008

Rebellion is S.U.C.K !!!


Aku mulai muak sama mereka yang menyebut diri pemberontak, anti mainstream atau apalah. Mereka yang hidup dengan semangat lovesucks, lifesucks, anti kemapanan dan semua sampah yang mereka yakini and u know whar dude, YOU SUCK !!!. Mereka yang mengeluh betapa sempitnya ruang dan waktu tapi masih bangun pagi jam 7, mereka yang begitu membenci ketidakadilan tapi masih mencontek di kelas, mereka yang membenci dosen yang memberi nilai E tapi masih menyia nyiakan uang kiriman orang tua dengan malas belajar, mereka yang anti kemapanan tapi malas bersedekah. TERKUTUKLAH KALIAN !!!!!!. Ya, KALIAN !, para pengeluh, tidak percayakah kalian Tuhan Maha Adil, Maha Kasih, Maha Penyang? Tidak percayakah kalian Tuhan begitu mencintai manusia sampai Ia merelakan abdi setiaNya menghuni neraka selamanya?

Buat ku hidup itu harus berlimpah, hidup itu harus mapan, hidup itu harus berbagi, tidak setuju? Kalau begitu KALIAN harus belajar sama semut, karena mereka punya volume otak dan semangat yang lebih besar dari KALIAN.

Sumber Gambar:www.themarketingrebel.com

Selamat datang 2008

Ini masi early february so Januari nya bisa di rapel. 2008 dibuka dengan banyak hal menyenangkan bagi Boelz, progress nyari kerja dah nampak, ketemu buku buku bagus dan Padi ngeluarin album baru (eh itu desember ya? Whatever lah pokoknya Padi Rocks!!!!).

Hukum hukum fisika amat mendewakan tentang keseimbangan (aksi-reaksi, gravitasi-gaya apung, enthapy-entropy) so hal hal baik juga diimbangi oleh beberapa hal yang kurang menyenangkan. Mulai dari kepergian orang yang dihormati sampai kualitas DVD bajakan yang kaya anjing buduk, menjaga perasaan Boelz untuk tidak melayang terlalu tinggi.

Rasa harap harap cemas menunggu pengumuman hasil rekruitment kerja juga ikut andil menjaga Boelz untuk tetap membumi dan inget Tuhan.

Boelz sekarang punya 3 harapan, mulai dari pabrik membuat kemasan minyak goreng, perkebunan yang komoditasnya menghasilkan minyak goreng, sampai industri yang produknya digunakan untuk membuat warung gorengan. Mereka adalah industri industri yang paling mendorong Boelz untuk menghitamkan pilihan Teknik Mesin di lembar pendaftaran UMPTN 2001 dan SPMB 2002.

Well... khusus dan mulai 2008 ini, Boelz tidak akan lagi pernah membuat resolusi tahunan atau apapunlah namanya. Tidak ada rencana detail, tidak ada harapan muluk. Yang ada hanya Boelz yang berjalan dengan senter melewati Labirin gelap bernama HIDUP.

Semoga Allah membahagiakan kita......

Bercerita Tentang Nilai Luhur

Pada Akhirnya.. SEMUANYA CUMA MAU NG****T DENGAN TENANG DAN AMAN!!

Yakin untuk hidup dengan nilai2 luhur?

Yakin hidup dengan dengan pikiran2 kritis dan cinta kasih?

Yakin hidup dengan cita2 perubahan ke arah yang lebih baik?

JANGAN YAKIN DULU!!!

DUNIA TIDAK LEBIH DARI SEKEDAR ARENA NG****T!!!

Kalau kamu gak pengen cuma sekedar ng****t, kayaknya mending siap2 kecewa.

Hidup dengan cita2 yang luhur, pikiran kritis, dan punya keinginan untuk merubah sesuatu yang bobrok menjadi sesuatu yang baik selalu dianggap omong kososng.

Masa depan selalu mengajarkanmu untuk jadi PENGECUT!!!

Tai Kucing, mana ada yg tau ttg masa depan.. tidak setan, tidak juga malaikat.

KEMAPANAN MEMBUAT ORANG LUPA AKAN SIAPA DIA SEBENARNYA!! GAK SETUJU?

GPP! KALO GAK SETUJU YA NG****T AJA SANA!

ADA GARIS TEBAL ANTARA SAYA DAN ORANG2 DENGAN PIKIRAN LEMAH,ORANG2 YANG MENJADI KBUDAK KEMAPANAN,ORANG2 YANG YANG MENJADI TAHI MENCRET KENYAMANAN DAN KEAMANAN FINANSIAL !!!

JIKA DARI KECIL HIDUPMU SUDAH BAHAGIA, JIKA URUSAN PERUTMU SUDAH SELESAI, JIKA KAMU CUKUP TERDIDIK, JIKA KAMU PUNYA KEKAYAAN AKSES... MAKA KAMU HARUS MEMAKNAI HIDUPMU DENGAN NILAI-NILAI YG LUHUR,BAHKAN KALO BISA, LEBIH BERNILAI DARI KELUHURAN ITU SENDIRI!

SIAPA PUN KAMU KALAU TIDAK SETUJU DENGAN KU, BERARTI KITA BERSEBERANGAN!

SELAMAT MEMILIH: MASUK KE DUNIA UNTUK CUMA NYAMAN DAN AMAN BUAT NG****T!!! ATAU MELAKUKAN SESUATU UNTUK LINGKUNGAN SEKITAR DEMI KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK!

Semoga Dunia Segera Kiamat!

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ok sebelum ada pihak yang marah.. tulisan diatas adi ambil dari blog kawan ku Ical (kalian bisa liat namanya di daftar friends adi). Trus kenapa ada tanda bintang bintang? FYI ini page nya adi, dan adi berhak menyensor apapun yang masuk ke dalam page nya (sori cal, soalnya itu kata paling tabu buat aq, selain dua kata lainnya.) so kalau kalian mau liat versi lengkapnya, silakan langsung kunjungi langsung blognya ical.

Well Cal, perhatikan manusia manusia terdahulu yang ku kelompokkan jadi dua ini ya:

Kelompok 1 : Hitler, Mussolini (sori cuman tau dua, sejarah ku merah cal)

Kelompok 2 : Muhammad SAW, Musa AS, Ibrahim AS, Isa AS, Martin Luther, Martin Luther King, Bunda Theressa.

Tau persamaan kelompok 1 dan 2? Mereka adalah orang orang yang kau sebut ”MELAKUKAN SESUATU UNTUK LINGKUNGAN SEKITAR DEMI KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK”, mereka sama sama bergerak karena merasa kondisi kehidupan yang mereka hadapi saat itu berada pada fase yang kw sebut ”TAHI MENCRET”, mau persamaan lainnya? Mereka BERHASIL mengubah fase itu menjadi seperti yang mereka inginkan.

Tapi sayangnya ada satu perbedaan besar yang membuat semua kesamaan itu tidak lagi punya arti dan itu adalah akhir perjuangan mereka. Hitler dan Mussolini menemui ajal mereka dengan penuh keputusasaan dan tragedi, sedangkan kelompok 2 melihat pelangi di ujung hidupnya.

Ini bukan cuma soal akhir hidup para pejuang itu, ini lebih pada soal warisan yang mereka tinggalkan. Kita bisa saksikan ajaran para Nabi2 masih dianut bahkan setelah ribuan tahun, pidato ”I Have A Dream”nya Martin Luther King masih menjadi inspirasi perang terhadap rasisme dan keteladanan Bunda Theresa masih berbekas hingga kini. Sungguh tidak pantas dibandingkan dengan Nazi dan Komunisme.

Kw pasti tau apa yang membuat perbedaan itu kan cal? Yup itu adalah NILAI NILAI LUHUR dan CINTA KASIH, itu semua masih dan akan tetap ada.

So? Tetap membiarkan garis tebal itu menjadi garis lurus yang membatasi atau mengubahnya menjadi lingkaran yang menyatukan? It’s ur decision...

Better World Our Call, So....Be On It !!!!

Semoga Allah membahagiakan kita......